Follow us on:

Pages

Batman The Dark Knight Rises


Oh, say can you see, by the dawn’s early light,
What so proudly we hailed at the twilight’s last gleaming?

Lagu kebangsaan Amerika Serikat, The Star-Spangled Banner, berkumandang di lapangan rugby Kota Gotham. Seorang penyanyi cilik bernyanyi di tengah lapangan, diikuti suara para penonton. Lagu berakhir, pertandingan pun dimulai. Penyerang dari tim Kota Gotham berlari ke arah garis akhir, menghindari anggota tim lawan yang berusaha menjegalnya.

Sampai di garis akhir, si penyerang berhenti dan membalikkan badan. Ternyata tak ada yang mengejarnya. Anggota tim lawan ataupun Kota Gotham terjerumus ke bawah lapangan yang tanahnya amblas karena bom buatan Bane. Serangan ke lapangan rugby Kota Gotham menandakan serbuan Bane ke kota kelahiran Batman. Namun Batman tak ada di sana untuk menyelamatkan kotanya.

Batman: The Dark Knight Rises merupakan film ketiga dari sekuel Batman yang digarap sutradara Christopher Nolan. Sebelumnya, Nolan merilis Batman Begins pada 2005 dan Batman: The Dark Knight di 2008. Bila dibandingkan dengan dua film sebelumnya, tak banyak yang berbeda dengan The Dark Knight Rises. Malahan rias wajah dan kostum pemain lebih menarik di Batman: The Dark Knight. Sebab di film 2008 itu, Nolan menampilkan wajah Joker dan Harvey Dent yang full make up. Dent pun muncul dengan muka setengah berdaging dan sisanya gosong serta hanya tulang.

Di Batman: The Dark Knight Rises, penampakan Bane (Tom Hardy) tidak spesial. Dia cuma memakai penutup muka, semacam masker berpipa besi kecil-kecil untuk membantunya bernapas. Keunggulan Bane, dia petarung kuat dengan pasukan tentara bayaran yang tak takut mati. Dan aura menyeramkan atau terornya pun tak sebesar Joker (Heath Ledger). Hanya dengan senyuman sinisnya, Joker membuat lawannya merinding.

Menariknya pada Batman: The Dark Knight Rises, di awal film Bruce Wayne (Christian Bale) tampak jauh lebih tua dan tak berdaya dibanding sekuel sebelumnya. Berjenggot, rambut panjang, dan tongkat penyangga menjadikan Wayne seperti berusia renta. Namun ketika dia memutuskan kembali menjadi Batman, sosok perkasanya muncul lagi. Wajah menawan Wayne kembali hadir di muka penonton.

Untuk kecanggihan alat, tak banyak benda baru yang Batman gunakan di The Dark Knight Rises. Dia masih menggunakan mobil ala tank militer yang disebut Tumbler dan Batpod, motor berban raksasa yang bisa melintir.

Namun dari segi cerita, penulis naskah David S. Goyer dan Christopher Nolan patut diacungi dua jempol. Mereka mampu menjaga klimaks dan antiklimaks The Dark Knight Rises. Hasilnya, durasi selama 2 jam 45 menit tak membuat alur cerita membosankan, tidak mudah tertebak, dan memilukan. Dari sekuel ini pula penonton bisa mengetahui kenapa ada Robin (Joseph Gordon-Levitt) serta Catwoman (Anne Hathaway) dalam cerita Batman.

Sayangnya ada adegan ciuman antara Catwoman dengan Batman pada saat genting. Adegan yang terlalu Hollywood. Masih sempat-sempatnya bermesraan waktu dunia tengah terancam. Babak yang tak masuk akal dan tidak perlu ada. Pemilihan lapangan rugby oleh Bane sebagai titik awal penyerangan Kota Gotham juga sangat Amerika sekali. Sebab, olahraga ini memang hanya terkenal di Negeri Abang Sam itu.

Secara keseluruhan, The Dark Knight Rises bukan tentang Batman saja. Film ini soal warga Kota Gotham. “Aku menggunakan topeng untuk melindungi orang-orang terdekatku,” kata Batman. “Dan dengan topeng ini, siapa saja bisa menjadi Batman.”

Batman: The Dark Knight Rises
Sutradara: Christopher Nolan
Produser: Christopher Nolan, Charles Roven
Penulis naskah: David S. Goyer dan Christopher
Pemain: Christian Bale, Michael Caine, Gary Oldman, Anne Hathaway, Tom Hardy, Marion Cotillard, Joseph Gordon-Levitt, Morgan Freeman.
Produksi: Warner Bros. Pictures
Durasi: 165 menit

sumber:http://www.tempo.co//