Follow us on:

Pages

Tiga Kata Ajaib

etika berkomunikasi dengan orang lain, tidak jarang kita salah memahami maksud dari lawan bicara. Walau terkesan sepele, hal ini dapat menghambat hubungan sosial kita  dengan orang-orang di sekitar. Dalam menjalin hubungan dengan orang lain, seringkali kita  lupa dengan hal-hal kecil yang ternyata memiliki peran sangat penting. Contohnya tiga kata ajaib yang sederhana tapi penuh arti, yaitu: Maaf, tolong, dan terima kasih.
Coba kita introspeksi diri kita sendiri terlebih dahulu. Seberapa sering kamu mengucapkan  tiga kata tersebut ketika berhubungan dengan orang lain? Lihatlah sekitar kita. Apakah kamu sering mendengar ketiga kata tersebut digunakan oleh orang-orang di sekelilingmu?
Kalau jawaban kamu “jarang” atau “tidak tahu,” berarti ada yang salah. Coba bayangkan ilustrasi sederhana berikut ini:
Ilustrasi pertama: A sedang membawa cat dan dengan tidak sengaja menjatuhkannya sehingga baju B terkena  tumpahan cat. Tapi A berlalu begitu saja tanpa mengucapkan “maaf.”
Ilustrasi kedua: Keluarga A memperkerjakan B untuk mengurus keperluan di rumah. Sebagai anak terkecil, A sering meminta bantuan B tanpa mengucapkan “tolong.” Seringkali A berkata, “Ambilkan baju aku dong!”
Ilustrasi ketiga: B membantu membawakan barang-barang yang baru dibeli oleh A ke dalam kamar. Sesampainya di kamar, A hanya meminta B menaruh barang-barang tersebut di pojok ruangan, lalu menyuruh B segera keluar dari kamar.
Kita ulas lebih lanjut tentang tiga kata tersebut yuk!

Apa sih artinya?

Mari kita simak arti secara harfiah dari ketiga kata tersebut, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Maaf adalah pembebasan seseorang dari hukuman (tuntutan, denda, dsb) karena suatu kesalahan; ampun. Maaf juga bisa berarti ungkapan permintaan ampun atau penyesalan. Selain itu, maaf bisa bermakna sebuah ungkapan permintaan izin untuk melakukan sesuatu. Kata tolong artinya meminta bantuan. Sementara terima kasih adalah rasa syukur. Mengucapkan rasa syukur karena telah menerima kebaikan.
Kapan saat yang tepat untuk mengucapkannya?

Berdasarkan definisi di atas, kata maaf biasanya diucapkan ketika kita melakukan kesalahan atau menyakiti orang lain. Kita mengucapkan kata maaf karena kita menyesali perbuatan yang telah dilakukan karena menyakiti perasaan maupun fisik orang lain.
Ada situasi lain yang juga mengharuskan kita mengucapkan maaf, yaitu pada saat kita meminta ijin untuk melakukan sesuatu yang mungkin bisa membahayakan atau menyakiti orang lain.
Coba lihat bagaimana reaksi ketika seorang anak merebut mainan anak lainnya. Anak yang direbut mainannya akan merasa sedih bukan? Sudah sepatutnya anak yang merebut mengembalikan mainan tersebut dan meminta maaf.

Tolong
Melihat artinya di atas, kita biasanya mengucapkan kata “tolong” ketika kita meminta bantuan dari orang lain dengan harapan apa yang kita lakukan menjadi lebih mudah. Contoh sederhananya adalah ketika seorang anak membutuhkan bantuan orang tuanya untuk membantunya menggosok gigi, maka dapat berkata, “Bu, aku minta tolong gigiku dibersihkan.”
Terima kasih

Seperti yang telah diuraikan di atas, “terima kasih” diucapkan ketika kita menerima suatu kebaikan dari orang lain. Contohnya ketika seorang ayah membelikan permen untuk anaknya, maka anak perlu mengatakan, “Terima kasih ayah.”
Pentingnya tiga kata ajaib

Ketika diucapkan dengan tepat, ketiga kata ajaib tersebut bisa memberikan rasa penghargaan dan penghormatan kepada orang lain. Kesalahpahaman dan kekerasan dapat dapat dikurangi lewat tiga kata ajaib ini.
Salah satu cara untuk mengurangi kekerasan adalah dengan mengajarkan sikap positif yang sesuai dengan nilai-nilai budaya dan etika di masyarakat. Salah satu sikap positif yang dapat diberikan sejak dini adalah pengucapan kata “maaf,” “tolong” dan “terima kasih.”
Seperti pelajaran moral dan karakter lainnya, sudah sepantasnya tiga kata ajaib ini diajarkan dan dibiasakan sejak dini. Mengapa hal ini penting? Menurut Wuryandari,  seorang pakar pendidikan, pemahaman nilai dan moral sejak usia dini akan membuat seorang anak mampu membedakan baik dan buruk, benar dan salah, dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan kemampuan sosial si anak.
Tiga kata ajaib ini merupakan dasar dari bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap orang lain, baik orang yang lebih muda atau yang lebih tua. Tidak mengherankan apabila lawan bicara bisa merasa kurang nyaman atau tersinggung ketika kita tidak mengatakan tiga kata tersebut. Parahnya, hal tersebut dapat memicu permusuhan. Tanpa adanya rasa menghormati dan menghargai, kekerasan sangat rentan untuk terjadi.
sumber:http://beburu.org/